Profil Raja Jayakatwang : Seorang Raja yang Selalu Digambarkan Jahat Dalam Sejarah

jayakatwang
Prabu Jayakatwang adalah yang pertama memakai panji merah putih
Prabu Jayakatwang adalah raja terakhir dari Kerajaan Kediri yang silsilahnya kakek moyang bertaut pada raja-raja Agung Wangsa Airlangga dan Syailendra seperti Jayabaya, Airlangga, Dharmawangsa, Isnaya (Mpu Sendok) dan Sanjaya yang diantara penginggalanya adalah Borobudur dan Prambanan. Dia adalah cucu dari Raja Kertajaya, raja Kediri yang dibunuh oleh Ken Arok yang lalu mencoba mendirikan Kerajaan baru bernama Singosari di atas runtuhan Kediri.
Ken Arok adalah anak seorang kusir yang ayahnya mati terbunuh ketika dia masih dalam kandungan Ibunya. Ketika dia lahir, ibunya tidak berminat mengasuhnya karena hendak menikah lagi, sehingga Ken Arok bayi dibuang di area pemakaman lalu dipungut dan diasuh sebagai anak oleh pencuri bernama Lembong.
Ken Arok lalu tumbuh menjadi berandalan dan menjadi perampok paling ditakuti di wilayah kerajaan Kediri. Dia lalu bersahabat dengan putra Tunggul Ametung, akuwu/camat wilayah Tumapel bawahan Kediri. Karena tertarik pada istri Tunggul Ametung, Ken Dedes. Dengan siasat keris pusaka Mpu Gandring, Ken Arok sukses membunuh Tunggul Ametung, lalu menjadi penguasa Tumapel kemudian menggulingkan kekuasaan.
Keberhasilan suksesi berdarah ini karena dirinya didukung oleh seorang Brahmana Siwa asal India bernama Lohgawe yang memaklumatkan pada rakyat bahwa Ken Arok adalah avatar Dewa Siwa. Berkat kampanye Lohgawe ini, Ken Arok berhasil merebut simpati kaum Brahmana lalu mendeklarasikan Tumapel merdeka dari Kediri. Sejak saat itu pula, aliran Hindu Siwa juga lebih dominan di tanah jawa daripada Hindu Wishnu.
Pasukan Kediri yang mencoba memadamkan pemberontakan ini dan dipimpin langsung oleh Raja Kertajaya dikalahkan oleh Tumapel dan Raja Kertajaya pun terbunuh dalam perang ini. Sejak saat itu Kerajaan Kediri menjadi daerah jajahan Tumapel yang disebut dengan nama baru, Singosari dan Ken Arok bergelar sebagai Ranggah Rajasa, pendiri Wangsa Rajasa yang keturunanya akan turun temurun memerintah Jawa dari Era Majapahit sampai Mataram Islam dengan segala intrik perang saudara.
Dalam Negarakertagama, riwayat kelam kehidupan Ken Arok coba disembunyikan dengan disebut lahir tanpa ibu dan putra dari Bathara Girinata. Hal ini bisa dimaklumi karena naskah tersebut memang ditulis untuk mengagungkan para Raja Majapahit, tentu tidak patut bila nenek moyang pendiri raja Majapahit ditulis sebagai berandal, pencuri, pengkhianat dan lain-lain.
Kekalahan Raja Kertajaya membuat para keturunan Wangsa Airlangga – Syailendra mengungsi meninggalkan Kediri. Mereka mendirikan kerajaan baru bernama Glangglang di bumi Ngurawan Madiun.
Pada masa Singosari diperintah oleh Raja ketiga, Glangglang juga diperintah generasi ketiga dengan rajanya yang bernama Prabu Jayakatwang cucu dari Kertajaya. Kertanegara raja ketiga Singosari, adalah raja lalim yang tidak disukai oleh rakyat maupun raja-raja lainya. Utusan diplomasi Mongol yang datang padanya dipotong telinganya.
Jayakatwang sukses meruntuhkan Singosari, lalu membangun kembali kerajaan Kediri. Karena memiliki jiwa welas asih dan bijaksana, Jayakatwang tidak membunuh putra Mahkota Singosari bernama Raden Wijaya, tapi malah memberi ampun dan tanah perdikan di Hutan Tarik.
Air susu ini dibalas oleh air tuba oleh Raden Wijaya, dia memanfaatkan pasukan Mongol yang sebenarnya datang ke tanah Jawa untuk menghukum Kertanegara Raja Singosari, ayahnya. Tapi dengan licik dia sukses memanfaatkan Mongol untuk menghancurkan Kediri Baru dan membantai semua anggota keluarga Jayakatwang.
Musnah sudah Keturunan Wangsa Airlangga yang juga masih keturunan Wangsa Isyana dan Wangsa Syailendra. Sejak saat itu, tanah jawa akan diperintah oleh Wangsa Rajasa yang tidak memiliki garis silsilah dengan wangsa-wangsa sebelumnya. Sejarah para raja dari Wangsa Rajasa akan dipenuhi oleh perang saudara, pemberontakan, pengkhianatan panglima dan patih. Sejak era Majapahit berdiri sampai era Kraton Solo sekarang ini. :mrgreen:Tapi dalam kronik atau novel sejarah jawa seperti Tutur Tinular, Jayakatwang sering digambarkan sebagai sosok antagonis, penjahat, lalim, pemberontak, pembangkang dsb. Padahal dia naik tahta atas dorongan rakyat untuk membangun kembali Kediri dan mengembalikan tahta pada Wangsa Airlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Tanggal berapa jayakatwang lahir

Unknown mengatakan...

Tanggal berapa jayakatwang lahir

Posting Komentar